Wisata Pulau Pramuka yang ada di Kepulauan Seribu memiliki sejarah mungkin saja kamu belum tau. Pulau ini menjadi salah satu destinasi banyak wisatawan kunjungi sekaligus sebagai pusat administrasi.
Tempat ini berada tepatnya di Kelurahan Pulau Panggang, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jika kamu pergi ke tempat tersebut, maka akan melihat letak pulau berada di tengah-tengah gugusan Kepulauan Seribu.
Meski tidak terlalu besar yaitu dengan ukuran 9 hektar dan jumlah penduduk sekitar 1004 jiwa. Namun, destinasi ini salah satu pulau yang penting untuk pemerintah Kepulauan Seribu.
Sejarah Singkat dari Pulau Pramuka
Wisata Pulau Pramuka dulu disebut Pulau Elang oleh penduduk setempat. Nama tersebut merupakan nama Pulau Pramuka pada zaman Orde Lama dan mengapa dinamakan Pulau Elang/Elang.
Alasannya, menurut para tetua pulau, karena masih banyak elang Bondol hingga sekitar tahun 1980-an. Banyak warga sekitar yang percaya bahwa elang bondol itulah yang kemudian dijadikan sebagai lambang daerah.
Sayangnya, keberadaan burung elang ini semakin lama semakin menghilang karena daerah tersebut digunakan untuk pemukiman.
Menurut beberapa sumber, nama Pramuka sendiri berawal dari kegiatan Pramuka yang dulu pernah dilakukan di destinasi ini. Sebelumnya, sekitar tahun 1950-an hingga 1970-an.
Sebelum bumi perkemahan Cibubur Jakarta ada, kelompok Pramuka kabarnya mengirimkan anggotanya ke wisata Pulau Pramuka untuk latihan Pramuka.
Karena itu, tempat ini dikenal sebagai Pulau Pramuka setelah sekian lama. Mayoritas penduduk di tempat tersebut adalah suku Betawi, Banten, Bugis, dan Madura yang sebagian besar kemudian memeluk agama Islam.
Sebagian kecil lainnya memeluk agama Katolik. Mata pencaharian masyarakat di wilayah tersebut juga mulai berubah dan beragam.
Dahulu banyak penduduk setempat yang berprofesi sebagai nelayan, namun seiring berjalannya waktu sarana dan prasarana di tempat ini semakin lengkap, serta berubahnya fungsi pulau sebagian menjadi tempat tujuan wisata.
baca : Keunggulan Memancing di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu
Maka terjadilah diversifikasi sumber daya alam juga mata pencaharian penduduk wisata Pulau Pramuka. Tidak hanya sebagai nelayan, ada juga warga yang berkembang menjadi pengusaha perhotelan, pemilik warung dan banyak lagi.
Selain digunakan sebagai destinasi wisata, banyak sarana dan prasarana yang tersedia di tempat tersebut juga lebih lengkap lagi dari pulau-pulau lain yang ada di Kepulauan Seribu.
Penangkaran Penyu Sisik dan Hiu di Pulau Pramuka
Selain penangkaran hiu, Pulau Pramuka juga memiliki tempat penangkaran penyu sisik. Penyu-penyu tersebut dirawat mulai dari menetas hingga dilepasliarkan di pantai dan akhirnya dilontarkan ke laut.
Bayi penyu terlihat lucu dan menggemaskan. Jadi, jika melihat penangkaran dengan anak kecil, dan pasti akan menyukainya dan tertarik.
Pengunjung juga dapat mempelajari sesuatu tentang hewan dan perlindungan lingkungan dengan cara yang menyenangkan pada wisata Pulau Pramuka.
Pulau Pramuka tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan serta administrasi Kepulauan Seribu, tetapi juga dikenal sebagai tujuan wisata yang indah dan menarik karena beragam sajian wisata di pulau ini.
Sebagian besar pengunjung yang baru pertama kali data ke tempat tersebut akan tertarik karena adanya penangkaran hiu di tempat ini. Karena hiu termasuk hewan langka dan terlindungi.
Itu sebabnya tidak lagi ada di dunia ini. Penangkaran ini memungkinkan wisatawan untuk melihat hewan liar namun menakjubkan ini dari dekat.
Selain itu, tidak hanya mengamati, kamu juga bisa berenang bersama ikan sambil berfoto. Meski seru, kamu harus berhati-hati dengan hiu dalam Wisata Pulau Pramuka tersebut.
Ini karena hiu pada dasarnya adalah hewan liar. Jadi, untuk keselamatan maka harus berhati-hati. Sebelum berenang bersama hiu di penangkaran, sebaiknya periksa dulu apakah ada pendarahan atau luka terbuka pada tubuh.
Ini penting karena hiu peka terhadap bau darah sekecil apa pun. Jika hiu mencium bau darah, maka bisa menjadi liar dan lepas kendali bahkan menyerang seseorang.
Karena itu, pengunjung harus berhati-hati. Juga, cobalah untuk tidak berenang terlalu dekat dengan hiu atau melakukan gerakan cepat dan tiba-tiba.
baca : Aktifitas Menarik Pulau Pramuka selain Snorkeling
Wisata Pulau Pramuka Hopping Island
Paket Wisata ke tempat tersebut biasanya sudah termasuk tamasya antar pulau tergantung durasi perjalanan yang wisatawan pilih.
Nikmati suasana perjalanan layaknya kapal pesiar dengan berkunjung ke pulau terdekat seperti Pulau Semak Daun, Pulau Air, atau destinasi lainnya. Semakin lama kunjungan, semakin banyak pula pulau yang bisa kamu kunjungi.
Pertama, kamu bisa explore Pulau Karya dengan wisata barunya Pantai Cikaya. Tempat berpenghuni ini dikelilingi pasir putih dan hutan bakau, serta laut biru jernih juga akan menyambut wisatawan.
Di Wisata Pulau Pramuka terdapat taman bermain, spot foto, area barbeque, dan lainnya, cocok untuk wisata keluarga. Untuk sampai ke pulau tersebut, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dengan kapal.
Lalu ada China Island, pulau pasir putih tidak berpenghuni dengan laut dangkal, jernih, kebiruan yang cocok untuk snorkeling, memancing, atau berenang.
Selain itu, wisatawan juga bisa berkemah di kawasan tersebut jika ingin bermalam, tersedia juga pilihan akomodasi bermalam. Pulau ini merupakan habitat kepodang, burung gagak, dan biawak.
Untuk menuju Pelabuhan Pramuka dari Pelabuhan Kali Adem Jakarta, kemudian naik kapal menuju destinasi tersebut. Lalu ada Pulau Kelapa Dua.
Di wisata Pulau Pramuka ini, kamu bisa menikmati keindahan pantai dan laut biru sambil snorkeling, diving, berenang, kano atau bersantai di tempat yang disediakan.
Menariknya, wisatawan bisa menyaksikan penyu bertelur karena tempat ini merupakan pulau penangkaran penyu. Berkendara ke Pulau Harapan melalui Pelabuhan Kali Adem Jakarta dan kemudian naik perahu ke tempat itu.
Wisata Pengetahuan Kegiatan Penanaman Bakau
Hutan mangrove sangat penting untuk perlindungan lingkungan pesisir, terutama untuk mencegah erosi. Mengunjungi hutan mangrove akan memperdalam wawasan tentang manfaat hutan mangrove bagi lingkungan.
Tanaman bakau memberikan banyak manfaat di berbagai wilayah yang mendukung keberlangsungan hidup, terutama di wilayah pesisir dan sungai.
Gesekan adalah proses dimana tanah terkikis oleh gelombang, mengakibatkan erosi tanah. Abrasi cepat dapat terjadi di daerah wisata Pulau Pramuka yang tidak ada penghalang. baca juga Pulau Pramuka Februari: Pesona Keindahan, Terumbu Karang, dan Budaya Unik di Tengah Laut
Tanaman bakau bermanfaat sebagai penahan abrasi karena bisa menahan air laut yang menggerus daratan. Potensi wisata hutan mangrove juga sangat besar jika dikelola secara profesional.
Tidak hanya diuntungkan secara ekonomi, tetapi juga menerapkan pembangunan berkelanjutan sehingga tetap terjaga. Salah satunya adalah mangrove ada di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.
Hutan bakau di sana menjadi contoh bagaimana ekosistem ini berhasil dikelola sebagai destinasi wisata ketika berkunjung ke Kepulauan Seribu.
Tanaman mangrove di wisata Pulau Pramuka sangat dibutuhkan oleh masyarakat pesisir setempat dimana harus hidup berdampingan.
Ekosistem tersebut menjadi dasar kehidupan sehari-hari bagi nelayan dan petani setempat. Dengan pengelolaan yang baik, kawasan hutan mangrove dapat menjadi tempat berkembang biak alami bagi biota laut.
Seperti udang, kerang, ikan, dan kepiting juga kualitas terjaga karena air dalam kondisi baik. Keberadaan hutan mangrove dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian terbagi dalam beberapa disiplin ilmu.
Dimulai dengan penelitian jaringan ahli ekologi hutan, ilmuwan penginderaan jauh serta ahli hidrologi. Masing-masing memiliki tugas dengan tujuan khusus untuk memantau perubahan lingkungan.
Terkait dengan ekosistem mangrove sehingga dapat menetapkan tujuan jangka panjang untuk melindungi tumbuhan dan satwa sebagai wisata Pulau Pramuka.